Kamis, 19 Maret 2009

PENDIDIKAN DI INDONESIA

PENDIDIKAN DI INDONESIA

MULAI ZAMAN KUNO HINGGA SEKARANG

1. SELINTAS TENTANG PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN DI INDONESIA.

Timbulnya pendapat-pendapat dalam pendidikan berhubungan erat dengan :

Ø Keyakinan orang – orang tentang agama filsafat

Ø Kesusilaan

Ø Politik yang mendahului

Ø Keadaan masyarakat

Ø Keadaan dunia

Orang mengatakan bahwa sejarah itu adalah merupakan guru bagi raja-raja dan bangsa-bangsa. Kalau ini benar maka sejarah pendidikan dan pengajaran merupakan guru dari para pendidik dan pemimpin sekolah.

Praktek pendidikan yang baik harus memerlukan bantuan yang berwujud ilmu mendidik yang baik.

Ilmu mendidik adalah teori yang mempelajari soal-soal tentang pendidikan. Ilmu Bantu pendidikan antara lain ilmu jiwa, ilmu filsafat dan sejarah.

2. PENDIDIKAN JAMAN PURBA

Kebudayaan penduduk asli jaman purba disebut palaeolitis artinya kebudayaan yang sudah tua, dapat kita jumpai pada orang-orang Kubu, Wedha dan Negrito.

Ciri-ciri kebudayaan Palaeolitis ( Jaman Purba ) :

Ø Termasuk kebudayaan maritime artinya ada hubungan dengan laut.

Ø Kepercayaannya animisme artinya mempercayai adanya roh pada setiap benda, baik pada benda hidup maupun benda mati.

Ø Adanya kepercayaan dinamisme artinya kekuatan gaib baik benda hidup maupun benda mati.

Ø Bersifat gotong royong

Ø Akrab dan statis.

Tujuan pendidikan jaman purba adalah anak didik dipersiapkan agar mempunyai kecakapan istimewa dan kekuasaan dalam masyarakat.

Manusia yang dicita-citakan adalah manusia yang bersenmangat gotong-royong, menghormati para empu dan adat kepada adat. Kepala adat dapat memegang peranan segala-galanya.

3. PENDIDIKAN ZAMAN HINDU-BUDHA

Seirama dengan struktur sosial di India, maka keadaan masyarakat di Indonesia pada waktu itu dibagi menjadi dua bagian :

  1. Golongan kasta Brahmana dan Kesatria yaitu para raja dengan pegawai-pegawainya, golongan ini termasuk kasta yang dijamin oleh masyarakat.
  2. Golongan kasta Waisya dan Sudra yaitu golongan rakyat biasa.

Keadaan pendidikannya :

Yang mula-mula menjadi guru adalah kaum Brahmana, kemudian lama-kelamaan para empu di Indonesia menjadi guru sebagai pengganti kedudukan Brahmana.

Pada saat itu ada dua tingkatan guru yaitu guru Keraton dan guru Pertapa.

Sistim pendidikannya adalah sistim guru kuno, jadi disesuaikan dengan cara India. Murid-murid tinggal serumah dengan guru, guru dianggap sakti dan harus selalu dihormati. Penghasilan guru diperoleh dari pemberian sukarela dari orang tua murid.

ZAMAN SRIWIJAYA

Pendidikan yang ada pada saat itu, dasar pendidikannya agama Budha.

Tujuan pendidikannya :

Tiap-tiap orang beragama Budha supaya menjadi manusia yang sempurna dan dapat masuk nirwana.

Kurikulumnya :

Bahan yang diajarkan adalah isi daripada buku agama Budha, yaitu Upanishad ( sebagai buku suci ), dan guru yang terkenal adalah Darmapala.

Sistim pendidikannya :

Para pelajar dan mahasiswa bersama-sama hidup dalam suatu tempat tertentu yang disebut Asrama yang merupakan tempat belajar dan mengajar.

PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN ABAD 18 – 19

Pada waktu itu pendidikan dan pengajaran diurus oleh masyarakat sendiri, tidak diurus pemerintah dan raja-raja. Hanya sedikit orang yang dapat menulis dan membaca dengan huruf jawa. Orang yang hidup dilingkungan Keraton ada juga yang diperintahkan oleh raja untuk mempelajari bahasa Kesusastraan Jawa, yang umumnya disebut Pujangga. Pendidikan pada waktu itu dapat diartikan memberi pengertian dan contoh-contoh.

Tujuan pendidikan :

Mengarahkan, pengertian, pengetahuan dan nilai-nilai hidup. Nilai-nilai kesusilaan dan nilai-nilai keindahan dan nilai-nilai Ketuhanan.

Oleh karena raja-raja tidak mempunyai kekuasaan untuk mengatur jalannya pendidikan dan pengajaran maka satu-satunya jalan ialah menerbitkan buku-buku agar dibaca oleh angkatan muda yang sedang dan berkembang yang akan menjadi manusia dewasa.

USAHA-USAHA DALAM LAPANGAN PENDIDIKAN

PENDIDIKAN WANITA INDONESIA

Keadaan wanita pada masa lampau benar-benar diliputi adapt yang kuat. Wanita-wanita tidak boleh mempunyai kemauan sendiri. Kemudian muncullah perintis-perintis pendidikan wanita :

a. R.A Kartini tahun 1903 membuka sekolah gadis di Jepara.

b. R.D Dewi Sartika tahun 1904 mendirikan sekolah istri di Bandung.

c. Rohana Kudus tahun 1905 mendirikan sekolah gadis di Gedang yang diberi nama Kerajinan Amai Satia.

d. K.H Ahmad Dahlan lahir 1868 di Kauman Yogyakarta, nama kecilnya M Darwis pendiri pendidikan Muhammadiah.

e. Ki Hajar Dewantoro Cita-cita pendidikannya adalah pendidikan dikembangkan tiap-tiap bangsa berarti pemeliharaan guna mengembangkan benih keturunan dari bangsa itu agar dapat berkembang dengan sehat lahir batin. Sistim pendidikan berdasarkan atas kebudayaan kita sendiri dan mengutamakan kepentingan masyarakat, preaktekkan sistim Among.

Sistim Among mengembangkan dua dasar :

Ø Kemerdekaan sebagai syarat untuk menghidupkan dan menggerakkan kekuasaan lahir batin hingga dapat hidup merdeka ( dapat berdiri sendiri ).

Ø Kodrat alam sebagai syarat untuk menghidupkan dan mencapai kemajuan dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya.

Asas pendidikan taman siswa adalah Panca Darma.

  1. Asas Kemerdekaan diartikan disiplin pada diri sendiri.
  2. Asas Kodrat Alam maksudnya manusia sebagai makluk adalah satu dengan kodrat alam. Hendaknya tiap anak dapat berkembang dengan sewajarnya.
  3. Asas Kebudayaan ini berarti memelihara kebudayaan, kebangsaan, tetapi pertama-tama membawa kebudayaan, kebangsaan itu kearah kemajuan yang sesuai dengan kecerdasan jaman, kemajuan dunia dan kepentingan hidup rakyat lahir batin.
  4. Asas kebangsaan berarti boleh bertentangan dengan kemanusiaan.
  5. Asas Kemanusiaan, tiap-tiap manusia itu adalah mewujudkan kemanusiaan yang harus terlihat pada kesucian hatinya dan adanya rasa cinta kasih terhadap sesame manusia dan terhadap makhluk tuhan seluruhnya.

Isi kurikulum taman siswa :

Ø Rencana pelajaran bersifat cultural nasional.

Ø Segala pelajaran harus dapat membangkitkan cinta kepada tanah air dan bangsa.

Ø Disamping pendidikan kecerdasan, dipentingkan juga penjagaan dan latihan kesusilaan serta pendidikan kebudayaan yang bersifat kebangsaan.

Ø Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu dan bahasa pengantar diwajibkan dan bahasa daerah yang penting diajarkan dalam daerahnya masing-masing.

Semboyan-Semboyan Taman Siswa

  1. Lawan Sastro Ngesti Mulyo ( dengan kecerdasan jiwa menuju kearah kesejahteraan ).
  2. Suci Tata Ngesti Tunggal ( dengan kesucian dan ketertiban menuju kesatuan ).
  3. Tut Wuri Handayani ( Mengikuti di belakang sambil memberi pengaruh )
  4. Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani.
  5. Kita berhamba kepada sang anak.
  6. Tertib dan damai ( dapat memerintah sendiri dan juga berdiri atas kekuatan sendiri ).
  7. Rawe-rawe Rantas Malang-Malang Putung ( segala yang menghalangi akan hancur ).
  8. Tetep, Antep, Antep ( ketepatan pikiran dan batin menentukan kualitas seseorang ).
  9. Ngandel, Kandel, Kendel, Bandel ( percaya akan memberikan pendirian tegak ).
  10. Neng, Ning, Nung, Nong ( kesucian pikiran dan kebatinan yang dapat dengan ketenangan hati, itulah yang amendatangkan kekuasaan ).
  11. Bibit, Bebet, Bobot ( pikiran yang seksama dalam menentukan calon anak menantu ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar